This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Buku Minggu ini: Hujan dan Teduh


Mau bahas satu novel kali ini. Aku pertama tertarik dengan novel ini sebenarnya bukan dari perburuan novel seperti yang biasa aku lakukan. Agak unik sih sebenarnya. Dari seorang penyanyi bernama Alyssa Saufika Umari, atau sekarang lebih dikenal dengan nama ‘Ify Blink’ ._. Apa hubunganya penyanyi dengan novel?

Yah sekitar setengah tahun yang lalu, Ify bikin lagu sebagai proyek drama sekolahnya berjudul “Hujan & Teduh” yang terinspirasi dari sebuah novel. Aku sebagai salah satu ‘followers’ Ify agak sedikit penasaran juga, kok Ify dan teman-temannya akhirnya bisa memutuskan novel ini yang digunakan sebagai project drama kelasnya. Terus lagu yang Ify ciptakan pun begitu bagus dan punya lirik yang begitu dalam. Kebetulan aku udah sempet colong denger lagunya pas Papanya Ify ke Banjarmasin. Kebetulan kita emang kenal dan akhirnya sempet ketemu, terus numpang nyolong denger deh hehehe….

Alhasil, bermodal rasa penasaran, cobalah searching-searching sama om gugel tentang novel ini, dan ketemulah fakta bahwa novel Hujan & Teduh yang ditulis oleh Wulan Dewatra ini adalah pemenang pertama lomba menulis fiksi “100% Roman Asli Indonesia” dari Gagas Media. Dalam hati langsung nyeletuk “oh pantes. Kalau pemenang, pasti ada hal yang menarik nih”. Kemudian makin penasaran lah saya dan memulai baca novelnya. Ternyata cerita yang disajikan benar-benar ‘berani beda’. Mungkin ini salah satu point lebih yang membuat novel ini terlihat menarik.

Cover cantik dari Novel Hujan & Teduh

Judul: Hujan dan Teduh
Penulis : Wulan Dewatra
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : 2011

Novel Hujan & Teduh menceritakan kisah percintaan Bintang, tokoh utama cewe dalam novel ini, yang tak biasa. Kata 'berani beda' yang aku sebut di atas bener-bener gak mengada-ada. Novel ini menceritakan 2 kisah cinta Bintang, di masa SMA dan masa kuliah. Kedua cerita cinta itulah bukanlah cerita yang biasa. Cerita pertama adalah cerita saat SMA Bintang terlibat percintaan terlarang dengan seorang gadis bernama Kaila. Percintaan terlarang mereka berujung suram dengan Kaila yang mengakhiri nyawanya dengan tragis.

Kisah kedua adalah cerita cinta Bintang di masa kuliahnya yang juga tak kalah tragis. Saat kuliah Bintang bertemu dengan Noval, sosok pria yang awalnya bisa membuat Bintang menemukan cintanya yang ‘wajar’ tapi ternyata akhirnya membawanya kepada cinta yang terlarang dalam versi lain. Ketika Noval sudah merasa memiliki kepada Bintang, dia bersikap begitu protective dan cenderung otoriter. Sikap ala ‘Lucifer’ yang sering kali muncul menimbulkan kesan angker. Tapi Bintang yang sudah dibutakan kata cinta, meski sering kali disakiti Noval, tapi mau saja melakukan apapun untuk Noval, termasuk menjadi objek pelampiasan nafsu sampai menggugurkan benih janin yang dikandungnya. Sampai akhirnya lewat nasehat sahabatnya, Bintang perlahan tersadar bahwa dia harus berubah dan mencintai dirinya sendiri. Hal ini kemudian juga berefek dengan Noval yang mulai menyadari pentingnya Bintang dan arti cinta itu sendiri. Ketika dia mulai memutuskan untuk kembali menerima cinta Noval yang mulai menunjukkan sikap yang lebih baik, Bintang justru kembali mendapat cobaan. Akibat perilaku negatifnya dulu, Bintang terpaksa harus menerima kenyataan pahit yang seketika mengubah dunianya, bahwa rahimnya harus diangkat dan memaksanya harus mengambil keputusan untuk meninggalkan Noval dan semua cerita cintanya. Hukum karma pasti berlaku, dan dan tak ada jalan lain selain menghadapinya.

Aku dan kamu seperti hujan dan teduh, ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan. Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan.... Seperti itulah cinta kita.

Mungkin begitulah kiasan yang cocok untuk dua kisah cinta Bintang. Cintanya yang tak pernah abadi. Ditakdirkan tuk bersama, tapi tak akan pernah selamanya….

Overall. Dua cerita inti di atas dituturkan berdampingan dengan alur yang maju mundur. Mungkin kalau kita baru pertama baca novelnya agak bingung dengan cara unik penyajiannya ini. Tapi kalau kita baca terus dan bener-bener memperhatikan, maka dari dua cerita ini saling berkaitan satu cerita dengan yang lainnya, menjalin sebuah benang merah dan membentuk sebuah hubungan sebab akibat yang tersulam dengan begitu rapi.

Meskipun cerita ini agak ‘vulgar’, tapi yang bisa kita rasakan, penulis menuturkannya dengan begitu halus. Bisa dibilang, novel ini vulgar tapi gak vulgar, menyampaikan hal yang ‘tabu’ tapi dengan sangat halus dan sopan. Salah satu contohnya saja ketika Noval pertama kali berhasil merengut keperawanan Bintang, kejadian itu disampaikan secara implisit, begitu halus tanpa memunculkan kata-kata yang bernotasi ‘vulgar’.

Sang penyusup telah menemukan celah. Mahkota sang putri berhasil dicuri. Dan para setan pun bernyanyi, “Kerja kamu tuntas sudah. Dua manusia bodoh terperangkap dalam jerat kami yang ‘indah’.”

Itu salah satu contoh betapa 'indahnya' penulis menyampaikan hal yang sebenarnya cukup tabu ._. Dan masih banyak lagi adegan-adegan lainnya yang berkonotasi negatif, tapi disampaikan dengan begitu halus tapi tetap tersampaikan secara jelas. Cara menulis yang begitu menarik dalam menyampaikan cerita J

Tapi sebenarnya ada satu yang gak aku suka dari novel ini. Endingnya gantung! Ceritanya gantung! Dan saya benci cerita gantung ._. ahahaha… Setiap adegan-adegan di tiap bab novel ini juga cukup banyak yang dibuat mengambang di ujungnya dan membuat kita terpaksa harus narik kesimpulan sendiri atas apa yang ada di pikiran si penulis. Sedikit nyebelin, tapi sukses bikin penasaran kita untuk segera melahap lembar-lembar berikutnya untuk menemukan pencerahan.

Cerita ‘gak biasa’ tapi sudah ‘biasa’ terjadi pada anak muda jaman sekarang. Itulah novel Hujan dan Teduh. Aku pikir, cerita ini ditulis jujur apa adanya, tapi bukan untuk mengajarkan anak muda sekarang untuk bertindak ‘menyimpang’ layaknya tokoh dalam novel ini. Satu hal positif yang mungkin coba disampaikan penulis di sini bahwa setiap tindak kita itu ada akibatnya dan kita harus berani dan bertanggung jawab atas apa yang sudah kita lakukan. Sosok Bintang mengajarkan bahwa kita tak boleh menyerah akan tantangan hidup. Mungkin dalam perjalanan hidup kita pernah terjatuh, pernah tersesat, tapi akan selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha bangkit dan mencari jalan yang benar.

Tertarik membaca novel Hujan dan Teduh? J
1 komentar

Bacaan Minggu ini: Tunnels

Lagi semangat nulis hari ini ahahaha...

Hmm... Minggu ini entah kenapa, akhir-akhir ini merasa tertarik lagi bacain koleksi novel-novel saya. Perlu sedikit refreshing mungkin di sela-sela kejenuhan aktivitas rutin saya. Dan minggu ini, pilihan jatuh ke novel ini...

Tunnels


Tunnels. Kalau dari covernya sih dah kebanyang yah jauh dari cerita romantik gitu hehehe... Yap, ini cerita misteri. Dan aku sukaaaaaa :D Aku emang suka sekali baca-baca cerita Misteri, Fantasy atau Science Fiction gitu. Pertualangan gitulah aku suka. Baca novel teenlit suka juga sih, tapi biasanya lebih suka baca buku-buku petualangan misteri gituuu... Sejenis Harry Potter gitulah ._. Dan pertama kepengen baca seri Novel Tunnels ini karena di covernya itu tertulis "The next Harry potter yang segera membius Hollywood" ditemukan oleh editor yang sama dengan novel Harry Potter. Karena aku itu pecinta berat novel Harry potter, jadilah akhirnya tertarik beli novel tebel ini ._. Yah, alasan yang aneh dalam memilih sebuah buku ._. 

Dan setelah membacanya, mengertilah saya kenapa novel ini disebut next Harry Potter. Tunnels menceritakan kisah tentang Will Burrows, anak 14 tahun yang mengidap albino. Dia bersama ayahnya sama-sama mempunyai hobby menggali untuk menemukan sejarah lama. Dan hobby mereka itu akhirnya membawa mereka menemukan Koloni bawah tanah berserta orang-orang Koloni yang penuh misteri dan pertualangan hebat yang menanti mereka setiap saat. Di awali hilang dengan misteriusnya sang Ayah, kemudian Will bersama sahabatnya Chester, mencoba menyusuri jejak ayahnya mencari ke Pusat Bumi. Gitulah kira-kira intisarinya ._. Dan dari sana aku bisa ngambil satu benang merah antara keduanya. Kedua novel ini sama-sama mampu menyajikan 'dunia misteri baru' secara nyata tanpa meninggalkan logika keabsahan (?) dunia nyata. Jadi 2 dunia ini mampu dihidupkan berdampingan dengan sebuah logika yang masih bisa diterima akal. Gak ngerti? ._. Gini lho maksudnya, kan kalo Harry Potter ada dunia sihir tuh, tapi dunia nyata (dunia muggle) gak mereka hilangkan atau ubah karena adanya dunia baru itu. Mereka di novel itu merincikan kenapa dunia nyata gak pernah bisa menemukan dunia sihir karena pengaruh sihir. Kejadian-kejadia sihir hanya akan terllihat orang-orang dunia nyata sebagai hal yang wajar. Sama dengan seri Tunnels ini, mereka menghadirkan dunia koloni bawah tanah, tapi dunia atas (dunia topsoilers) tetap ada digambarkan .-.  Masih gak ngerti? Ya gitulah pokoknya hehehe...

Kesamaan kedua mungkin di tokoh utamanya. Sama-sama 'unik'. Dan satu lagi kesamaan dengan Harry Potter, novel Tunnels ini juga berseri banyak. Kalau Harpot ada 7 seri, ini juga banyak serinya. Terakhir udah ada 5 seri yang keluar. Dan katanya masih nambah lagi -_- ahahaha.. Kalau mau baca semua seri maraton, puas banget pokoknya bacanya nih ._. ahahaha

Ya begitulah menurut pandangan saya. Bagi saya bayangin novel pertualangan gitu lebih seru sih. Apalagi hayalin dunia-dunia misteri baru seru aja gitu bayangin hal-hal yang gak pernah kita liat sebelumnya. Bebas berhayal tanpa batas hohoho... ^^ Itulah mungkin satu kenikmatan baca novel ketimbang nonton film. Apalagi novel-novel fantasi gitu. Wiih... Imajinasi jalan banget bo! ahaha... Yah, setiap media hiburan punya kenikmatan tersendirilah... :)

Ya segini dululah tulisan saya di post ini. Pokoknya buat yang belom pernah baca, baca deh. Walau sebenarnya agak bertele-tele bikin pusing sih ceritanya, tapi lumayan seru lah buat hiburan hohoho... Tapi masih kalah jauh sih sama Harry Potter *tetep* ehehehe... :) Okeh. Saya pamit dulu deh, mo lanjut lagi baca Tunnels terus lanjut ke seri-seri Tunnels berikutnya: Deeper, FreeFall, Closer, Spiral. Belom beli sih hihihi... :p 

Mari bersenang-senang dengan dunia hayal kita masing-masing lewat novel temaaannnn... :D
1 komentar

Ketika Hati Bicara...

Hai pendengar setia lama ku... Setelah sekian bulan gak nyentuh ini blog, kangen juga....

Sebenarnya gak buka Blog ini, bukan berarti gak nulis juga sih.. Cuma, yah, segala sesuatu yang tak keluar dari hati itu emang susah buat dikerjain. Entah kenapa 1 tahun terakhir ini semangat yang tersisa untuk nulis tinggal nulis tentang Ify dan IFC, salah satu bagian kecil dari hidup saya yang entah kenapa begitu sulit untuk ditinggalkan -_- ahahaha... Dan setelah punya rumah baru untuk menampung tulisan-tulisan random saya tentang idola saya itu, blog ini emang sedikit gak keurus hihihihi... Eh gak juga sih, cuma kadang saya suka terserang penyakit males kelarin tulisan. Kalau pada ngintip draff tulisannya, banyak tuh yang digantung ahahaha...

Balik lagi ke tulisan random saya. Dulu sih di blog ini doyan banget nulis hal-hal dari yang gak penting sampe yang lumayan kreatif dan informatif, semua itu keluar dari pikiran menerawang saya. Tapi entahlah, sejak berkenalan dengan yang namanya skripsi 2 tahun yang lalu, dan kami memiliki hubungan yang intim (?), semangat nulis yang sempat ditinggalkan itu, akhirnya beneran ketinggalan dan hilang entah tercecer dimana tak lagi berada di hati ini -_- ahahaha... Sekali lagi, segala yang tak keluar dari hati itu emang susah buat dijalanin. Padahal 2 tahun terakhir ini, cukup banyak pengalaman baru sebenarnya yang pengen ditulis. Saking banyaknya, sekarang sampe bingung mau mulai dari mana nulisnya hehehe... Tapi kayaknya saya bisa menarik benang merahnya. Mengikuti kata hati. 




Mulai dari sejak ditasbihkan resmi jadi seorang sarjana 1,5 tahun yang lalu, saya mulai menjadi seorang pengangguran. Cari kerja sana sini. Nyebar identitas & no HP kemana-mana (baca: lamaran). Berkali-kali gagal dalam tes, tapi ada juga yang sengaja saya tolak (dengan halus tentunya). Ternyata saat itu yang saya tau adalah cari kerja itu gampang kok. Yang susah adalah mencari yang sesuai kemauan dan kata hati kita. Kembali lagi saya nyebutin kata Hati. Yah, mungkin saya tipe orang terlalu ngikutin kata hati. Salah gak sih? Kalau menurut saya, kenyaman hati saya itu lebih utama ketimbang tawaran materi menggiurkan. Apa artinya harta melimpah, tapi kita gak enjoy mengerjakannya? :)

Oiya, disela-sela pengangguran saya, saya juga mulai mengaktifkan diri kembali di kegiatan organisasi saya di Palang Merah setelah memvakumkan diri begitu lama hehehe... Terus terang, bagi orang tertutup seperti saya, ini adalah salah satu tempat yang membuat saya bisa sedikit lebih aktif berinteraksi dengan banyak orang. Biar bagaimana pun tertutupnya saya, toh saya sadar kok, bergaul dengan banyak orang itu bisa membawa efek positif bagi kita dan mungkin suatu waktu akan bisa membantu kita dalam banyak hal. 

Sering kali kakak aku yang cowo sering nyeletuk kalau aku ada tugas PMI gitu, gak ada duitnya juga kata dia ngapain rajin-rajin. Yah, tapi yang aku ingat adalah perkataan komandan aku yang super bijak itu. Kalau organisasi mulai ruwet dengan tingkah tak bersahabat dan egois segelintir anggotanya, beliau suka bilang "Tanya lg ke diri & hati masing-masing, tujuan gabung di PMI apa sih?" Kembali lagi disebutkan kata hati. Emang, segala hal itu gimana kita ngejalaninnya tergantung apa kata hati kita kok..

Sebenarnya ikutan PMI bukan berarti gak menghasilkan materi buat aku ._. Sekali lagi aku bilang, bergaul dengan banyak orang itu banyak manfaatnya kok. Dan lewat PMI aku sebenarnya sempat dapat tawaran kerjaan menarik. Tapi sekali lagi, karena mengikuti kata hati saya, pekerjaan yang sudah digenggaman, harus ikhlas saya lepas ._. Sayang banget emang. Bahkan saya sempat bimbang galau parah saat itu-_- wkwkwk... Soalnya saat itu saya juga sudah bekerja di sebuah tempat. Tapi yah, hidup itu pilihan. Dan sekali lagi saya mengandalkan kata hati saya dalam memilih... Saya mempertahankan pekerjaan saya sekarang, meski dengan kondisi yang tidak lebih baik sebenarnya dibanding tawaran itu, tapi yang saya tau, hati saya lumayan tenang, saya punya visi misi yang tak kalah kuat disini, dan yang satu yang pasti. Saya merasa saya dan ilmu yang saya miliki, lebih dibutuhkan disini. Itulah yang menuntun hati saya memilih ini...

Akhir kata dari tulisan random ini. Kata nurani itu ternyata jauh lebih abstrak buat dimengerti logika. Tapi yang saya selalu ingat, ketika logika tak bisa lagi digunakan, maka hanya hati nurani kitalah yang bisa membantu kita mencari jalan keluar...

Itu cerita random saya, apa ceritamu? 0 komentar