This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Redenominasi Rupiah???

Kali ini mau ngomongin yg lagi panas-panasnya, gak kalah panas dengan berita keong racun, yaitu tentang issue REDENOMINASI. Yap, dari BI ada wacana untuk meredenominasi mata uang rupiah, agar nilai nominal yang tertara tidak terlalu besar lagi. Biar gak kebanyakan 'nol'nya gitulah.

Btw, sebenarnya apaan sih REDENOMINASI itu? Dari namanya aja udah rada ribet nih, hehehe... Yang coba aku telusuri di om google, Denominasi itu artinya penyebutan satuan harga untuk mata uang suatu negara. Jadi kalau REdenominasi artinya penyebutan satuan harga KEMBALI, atau bisa berarti penyederhanaan dan penyetaraan nilai mata uang kembali. Masih gak ngerti? Kita pake contoh. Ibaratnya nilai duit asalnya Rp1000, ntar setelah di redenominasi menjadi minus 3 dijit nol, maka jadi Rp1 saja. Rugi donk? Ya enggak lah... Kan semua di standarkan, disetarakan. Jadi kalau di putuskan dikurangi 3 nolnya, maka semua juga di kecilkan (ingat, dikecilkan, bukan di kurangi) angkanya. Yang asalnya Rp100.000 jadi Rp100, yang asalnya Rp1.000.000 jadi cuma Rp1.000, yg receh jadi uang sen, dst... Jadi cuma angka yang tertera yang mengecil, nilai dari uang itu tetap aja. Nanti harga-harga yang ada di masyarakat juga menyesuaikan. Yang asalnya harganya 10.000, ntar harganya cuma jadi Rp10 krn nominal uangnya juga udah dikecilin. Kalo nominal uang dikecilin, tapi harganya gak ikut dikecilin itu namanya Sanering, bukan Redenominasi. Nah, apalagi tuh sanering? Hmm... Jadi pokoknya 2 hal itu berbeda. Kalo sanering ky jaman orde lama dulu, nominal di kecilin tapi harga barang gak di sesuaiin juga. Tapi kalo Redenominasi, nilai nominal dan harga dua2nya sama di kecilin, jadi sama saja perlakuannya. Nominal uang di kecilin 3 digit, dari 1000 jadi 1, harga juga gitu, yang asalnya harganya 1000 disesuaikan jd 1 juga. Jadi gak bakal dirugikan kok kaya sanering di jaman orde lama dulu lah.... Begitulah kurang lebih.

Trus kenapa sampai ada rencana redenominasi ini sih? Bikin ribet aja... Mungkin ini yang banyak terlintas di benak sebagian orang. Nah, kata-kata bapak2 di BI itu, Menurut BI uang dengan nominal besar kurang efisien serta merepotkan pembayaran. Oleh karena itu menurut Difi nantinya kebijakan tersebut akan bermanfaat besar bagi perekonomian yang akan membuat pencatatan dan pembukuan akan lebih efisien. Dan juga, katanya nanti 2015 ada mata uang bersama se-asean katanya. Maka dari itu di rencanakan Redenominasi ini agar nanti lebih mudah menyesuaikan nilai mata uang dengan negara-negara asean lainnya.

Di masyarakat sendiri, kayaknya ada pro dan kontra. Yang pro ini jelas mendukung. Rumayan, dulu 10.000 cuma bisa beli pulsa, tapi ntar 10.000 udah bisa beli motor, hehe... Hmm, sebenarnya keuntungannya yaitu ngitung Rupiah gak ribet lagi karena kebanyakan nolnya. Aku denger di berita, ada bapak2 cerita, katanya turis suka bingung kalau ngitung uang rupiah. Angkanya terlalu besar. Iya sih, katanya pecahan nominal Rupiah yang Rp100.000 itu no.2 paling besar sedunia setelah Vietnam dengan nominal 500.000nya. Btw, kynya Nominal terbesar itu Zimbabwe deh, bbrp thn yg lalu negara itu pernah ngeluarin pecahan mata uang mereka sebesar 100 miliyar dollar zimbabwe.. Gila! Nolnya 11 cuy, kynya keseblasan sepak bola aja, hehehe...

Ngomongin pecahan nominal terbesar, dulu jg ada dari negara Hungaria pada tahun 1946 dengan nominal 100,000,000,000,000,000,000 Pengo. Berapa tuh? Seratus juta trillyun?!! Parah!! Tapi kayaknya udah gak ada lagi tuh, mungkin udah di redenominasi. Selain buat ngecilin nominal biar lebih mengefisienkan, ini juga karena katanya martabat bangsa juga terpengaruh lho. Kalo negara lain nominalnya kecil, tapi saat beralih ke rupiah jadi gede banget. Tentu nilai mata uang rupiah terlihat 'miskin' di mata mata uang lainnya. Ibaratnya orang mau ngeledek, "pake uang kita 1 sen, udah bisa dapet 100 rupiah. Keluar dikit, bisa dapet banyak'. Agak kurang enak kan? Maka dari itu Indonesia berniat meredenominasi Rupiah.

Nah, balik lagi ke Redenominasi. Ada yang pro, tentu ada yang kontra. Yang kontra, ya jelas yang menyatakan kalau menyesuaikan mata uang seperti ini bikin ribet. Coba aja ntar kalo diberlakuin. Mulai dari sosialisasinya. Nyetak pecahan uang baru. Narik SEMUA uang yang beredar di masyarakat, dll. Itu baru kerjaan BI dan pemerintah. Kalo para produsen tau pedagang, harus menyesuaikan harga2 barangnya. Belum lagi kalo ntar pas masa2 transisi, peralihan dari uang dengan nominal lama ke baru, gak mungkin kan langsung diubah. Pasti pelan-pelan dulu, dan transaksi dengan menggunakan nominal lama+baru secara bersamaan bukan hal yang gak mungkin. Ribet lagi ngitungnya... Gmn kalo ntar salah itung, bisa rugi bandar... Kalo pedagang harus menyesuaikan, pembeli harus menyesuaikan juga donk. Jadilah, sama-sama menyesuaikan otak, agar terbiasa dengan nilai rupiah yang minim angka '0' itu. Hehe.... Selain itu, belum masalah psikologis. Yang asalnya punya uang 100 juta, eh setelah di redenominasi tinggal 100 ribu.. Tipis langsung dompet nah... wkwkwk. Trus yang koruptor terbiasa ngorup 1 milyar, kalo ntar setelah redenominasi msh terbiasa ngorup 1 M jg, wah, tambah bangkrut Indonesia... Nauzubillah..

Nah, dengan segala masalah, pro kontra itu, menurut BI ini dapat di lakukan secara bertahap. Rencananya sih, ini bisa terealisasi pelan2 selama 10 thn. Kalo di dukung semua pihak, walau tampaknya rintangan dan kesulitan menghadang di mana-mana, tapi ini bukan hal gak mungkin ini dilakukan. Hanya saja sekarang tinggal bagaimana mempersiapkan dengan lebih baik mungkin kita bisa mencontoh negara-neraga yang sudah pernah melakukan redenominasi seperti ini, seperti Turki misalnya. Mereka butuh waktu 10 tahun untuk hal ini. Turki meredenominasi dengan memotong enam digit nilai mata uang lira (TL). TL 1.000.000 disunat menjadi TL 1. Nah, berarti kalau negara lain bisa, kenapa negara kita tidak? Selama hal ini untuk kebaikan, gak ada salahnya untuk di dukung penuh kan?

Mungkin cuma sampe segini tulisan dari saya. Kalau ada salah-salah kata atau informasi, harap maklum, saya hanya seorang Mahasiswa yang sebenarnya rada kurang kompeten dibidang ini, hehe. Tapi semoga bermanfaat untuk yang berkenan membaca tulisan ala kadarnya ini, dan kalau tidak ada, paling tidak bermanfaat untuk saya sendiri. Terima kasih, dan... MERDEKA INDONESIA!! (3am)

0 komentar: