This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Sedikit Cerita Oleh-Oleh Mudik

Lebaran berarti musimnya mudik. Yap, di Indonesia kayanya emang udah tradisinya, kalo Lebaran berarti saatnya mudik. Sama kaya keluarga aku juga. Tiap Lebaran, kalo gak ada halangan, pasti sempet-sempetin mudik walau cuma ‘bulik hari’ alias cuma bolak-balik dalam satu hari. Kebetulan kedua orang tuaku orang hulu sungai, tepatnya di Kabupaten Balangan. Jadi kesanalah biasanya kami pulang kampong buat nengok keluarga-keluarga dan jiarah ke kubur kai, nini, julak, dll.

Biasanya kami pulkam beberapa hari setelah lebaran. Paling cepet itu hari ketiga. Kalo hari pertama, kedua lebaran biasanya masih di Banjarmasin. Silaturrahmi dengan kerabat di Banjarmasin dan yang pasti Open House dulu, hehehe…. Tapi tahun ini, kami pulkam 1 minggu setelah lebaran. Sengaja emang lebih telat daripada biasanya karena kebetulan ada sepupuku alias ponakan mamaku yang kawin. Jadilah waktu itu hari jumat mama, abah, kakakku yang no.2 dg keluarganya berangkat pulkam. Tujuan pertama adalah Amuntai (HSU). Kebetulan kalo keluarga dari Abah banyak yang tinggal di Amuntai. Nah, hari kedua (sabtu) baru lanjut ke balangan, dan diam disana sampai hari minggu. Itu rute perjalanan koleter pertama. Nah lho? Kalo ada koleter pertama, ada koleter kedua juga donk? So pasti, hehe…

Kebetulan, libur lebaran yang cukup panjang, membuat dosen-dosen pada ngasih banyak tugas ke mahasiswanya. Ya, salah satu korbannya ya saya ini. Jadi, berhubung tugas-tugas aku itu belum pada kelar (maklum kebiasaan mahasiswa, kalo mau turun kuliah baru niat ngerjain tugas, hehehe…), jadilah aku berangkat di keloter kedua, hari sabtu bareng kakakku yang no.1. Kalo kakakku yang cowo, yg paling bontot, yg no.3, ga ikut mudik karena harus kerja. Jadi dia tinggal, sekalian jaga kandang alias jaga rumah, hoho….

Nah, kalo yang koleter ke dua, rutenya rada beda. Kita gak mampir ke Amuntai dulu, tapi muter ke Tanjung, kabupaten paling utara dari Provinsi Kalimantan Selatan. Kita mau jemput suami kakakku dulu. Kebetulan kaka iparku itu lagi ada tugas dinas disana. Nah, namanya juga daerah paling utara, dan yang jelas cukup jauh dari Bjm, jelaslah butuh perjalanan yang memakan waktu cukup lama juga. Tapi walau begitu, perjalanan tak sepi. Gimana mau sepi, dengan 3 ponakan aku yang ikut bareng bersama aku itu. kalo si abang sih kalem. 2 adeknya yang masih balita itu yang masyaallah ributnya. Maklum, kembar dan kalo udah berantem… kyakkkk!!! Kerusuhan takkan bisa dihindari. Inilah salah satu alasan utama kenapa kakakku itu ngotot ngajak aku mudik di keloter kedua. Buat bantuin jagain anaknya! Hhh… -______-“

Walau dengan 2 perusuh kecil itu, tapi ada beberapa cerita yang cukup menarik yang jadi topic membicaraan para penghuni mobil di perjalanan 2 hari itu. Yang pertama pas kita ngelewatin daerah yang namanya Binuang, kita ngelewatin rumah barunya salah satu pengusaha besar di Kalsel, H. Ijai... Dan anda tau gimana rumahnya? Ampun dah gedenya itu rumah, udah kaya istana presiden kali *lebay*. Tapi itu rumah emang sangat, sangat, sangat, super duper MEWAH sekali. Konon katanya, harga pembuatan itu rumah nyampe 40 Milyar! Bahkan katanya lebih! Huahh!!! Dijamin, bikin ngiler maling dah tuh rumah, wkwkwk…..

Tapi, maklum aja lah. Kalo kata kakak iparku, yang punya rumah itu sama masyarakat sana disebut Tuan Takur. Tau kan yang namanya tuan takur? Itu gelaran buat orang yang paling kaya, Bandar duit, dsb. Yg doyan nonton acara di TPI pasti tau tuh, hehe... Nah,Dengan kekayaannya yang berasal dari bisnis batubara, dll itu, bikin rumah spt itu bukan hal aneh donk. Tapi kalo di pikir2, kenapa dia menggunakan uangnya untuk membangun rumah mewah nan besar di daerah sana? Pembangunan rumah megah ditengah kota kecil yang mayoritas rumah penduduknya terbuat dari kayu itu, jelas pemandangan ini sangat mencolok. Kalo boleh bicara rada sensitive, bisa aku bilang kesenjangan sosialnya jelas sangat mencolok disana. Kan beda rasanya kalo dibangun di tengah perkomplekan rumah mewah juga. Walau kalo aku liat2, di Bjm sendiri, rumah yang paling gede juga mungkin masih kalah gede sama rumah itu. Kalo kata kakakku, kenapa disalurkan utk yang lebih bermanfaat. Bikin pesantren atau rumah yatim piatu kaya di Batulicin atau bikin Hotel buat investasi. Ini kayanya lebih punya nilai plus dibanding dipakai buat membangun rumah pribadi. Tapi, ya Allahu'alam, kita kan gak bisa nebak2 sembarangan juga. Siapa tau dibalik pembangunan rumah mewah itu, sebenarnya ada maksud yang mulia dari yang punya rumah.

Oke, kita lanjut ke oleh-oleh cerita lainnya. Kan sempet ke tanjung jg. Kakak iparku banyak cerita tentang kota ini. Sebagai Kabupaten yang membatasi Provinsi Kalsel dengan Kaltim, kabupaten ini bisa dibilang cukup maju. Dengan sumber daya alamnya yang melimpah, seharusnya sih bisa jauh lebih maju dari yang sekarang. Sebut saja mulai dari batubara, gas alam, sampai perkebunan karet. Disana kan juga ada sebuah tugu yang diatasnya dihiasi api abadi alias api yang gak pernah mati karena selalu dialiri gas bumi dari bawah tanahnya. Ini cukup untuk menandakan bahwa daerah itu emang memiliki SDA gas alam yang melimpah. Bahkan katanya saking tingginya kandungan gas alamnya disana, konon dulu, tinggal ngebor tanah sedikit, udah bisa masak lewat gas yang keluar dari tanah itu. tapi kalo jaman sekarang, jangan coba2 deh. Takut kalo kejadian kaya di Lapindo, hehehe.... Itu sedikit cerita ttg SDA di tanjung yang membuat banyak pengusaha yang memanfaatkan SDA disana. Yang hasil, ya kurang lebih kayak si pemilik rumah 40 M yang aku ceritakan di atas itu. Pada makmur kan? hohoho….

Nah, hari minggu paginya, kita cabut ke Balangan buat ke kawinan sepupu aku itu. Tahu Balangan? Mungkin buat sebagian orang, bahkan orang kalsel sendiri, banyek yang masih kurang familiar dengan kabupaten ini. Kabupaten Balangan memang sebuah kabupaten pemekaran yang baru 7 thn yang lalu berdiri. Ia memisahkan diri dari daerah sebelumnya HSU (amuntai), dan telah sukses bikin kabupaten HSU menjadi salah satu daerah tertinggal (gak enak bgt ni kata2, hehe…). Eh, ini emang bener. Kabupaten Balangan saat memisahkan diri emang dapet bagian HSU yang byk SDAnya dan meninggalkan daerah HSU yg tertinggal tanah dan aer doank. Tapi ngomongin ini, ada satu cerita lg dari kakak iparku ttg daerah HSU yg kini disebut msk kategori daerah tertinggal itu. Kebetulan kakak iparku itu pernah ngobrol sama seorang (mantan) Bupati HSU. Dan dalam obrolan itu, kata kakakku itu, beliau sempat bilang gak tau harus senang atau sedih Kabupaten yang dipimpinnya itu jadi kabupaten tertinggal. Mungkin sedih karena masuk kategori daerah tertinggal, tapi di sisi lain beliau juga bersyukur. Dengan masuk jadi daerah tertinggal, daerah itu jadi banyak menerima bantuan dana dari pusat. Dan jelas ini sangat membantu perekonomian daerah dan membuat daerah itu menjadi makmur. Kalo dipikir-pikir, iya juga sih. Padahal, kalo mau dibilang Kabupaten HSU itu lumayan bagus lho. Disana cukup maju karena disana usaha kerajinan daerahnya yg cukup maju. Kotanya juga gak kalah bagus sama daerah lainnya. Tapi hanya karena daerah itu gak punya SDA sendiri kaya daerah-daerah lain, HSU jadi masuk daerah tertinggal. Lucu juga ya kalo denger kejadian kaya gini, hehehe….

Oke kita balik lagi ke cerita ttg kawinan sepupuku. Namanya juga dikampung, jelas nilai budayanya dan ke’rakat’an antar warganya masih kuat banget. Kalo orang daerah sana, punya kebiasaan kalo ada hajatan gitu, para tetangga atau kerabat banyak yang ngasih sembako (beras) ke yang punya hajat. Jadi di rumah busu (paman paling kecil) aku itu, udah numpuk berkarung-karung beras. Kalo kata mamaku, itu biasanya cukup buat berbulan-bulan. Kalo mau dijual juga bisa, hehe…. Itulah berkah buat yang punya hajatan.

Balik keacara kawinan, seperti kata aku tadi, namanya jg masih di daerah, budayanya itu masih sangat kental. Jadi pas kawinan sepupu aku itu, segala budaya daerah pada keluar semua. Mulai dari yang ‘behadrah’, 'bemadihin', sampai yang be’usung’ penganten. Pokoknya ramelah, hehe…. Apalagi keluarga besar pada ngumpul semua. Yang dari Banjarmasin, Banjarbaru, Amuntai, sampai yang dari Balikpapan (kaltim) juga pada ngumpul semua. Ditambah lagi saat itukan masih dalam nuansa lebaran. Jadi klop lah. Anak2 kecil pada makmur jaya nyari salam tempel jilid 2. Hehehe….

Yah, itulah berkah mudik. Banyak silaturrahmi. Banyak dapet cerita-cerita. Bisa ngeliat yang jarang ada di kota kaya acara kawinan sepupuku itu, atau bisa makan makanan khas daerah. Dan yang jelas saat pulang byk disangui keluarga alias diberi oleh-oleh makanan, hehehe…. Walau cape, badan pegel-pegel gara-gara harus menempuh perjalanan beratus-ratus kilo, tapi setahun sekali gak papa lah. Yang penting manfaatnya banyak juga. Jadi perjalanan panjang gak rugi donk. Setuju? (3am)

0 komentar

Oleh2 Cerita dari Abah dari Negeri Tetangga

Atas Dasar ketidak-kreatifan saya, kembali saya memposting sebuah tulisan karya orang lain. Tapi kali ini bukan dari seseorang yang tidak saya kenal, tapi kali ini saya mau ngepost hasil tulisan dari orang begitu dekat saya kenal, yaitu Ayah alias Abah saya sendiri. Kebetulan sebenarnya ini ditulis untuk dishare kepada sebuah koran lokal untuk salah satu rubiknya. Tapi kayanya disana blm terbit, jadi biarlah anaknya ini yang nge-publish duluan, hehehe... Lagi pula, tepat tanggal 19 September ini adalah Ulang tahun beliau. Jadi anggep aja ini kado dari saya, hohoho....

Berikut ini adalah cerita beliau tentang pengalaman beliau saat punya kesempatan menginjakkan kaki di negeri tetangga kita, Australia, beberapa tahun silam yg lalu. Beliau saat itu ada Tugas sebuah pelatihan disana. Dan perjalanan yang cukup singkat, tapi ternyata ada banyak pelajaran yang bisa di ambil dari negeri orang disana ternyata. Inilah Kisah beliau....

-----------------------------------***-----------------------------------

"80 KM PER-JAM"

"Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri", kita tetap harus lebih menghargai negeri sendiri. Itulah sebuah peribahasa lama yang selalu melekat di dalam benak kita, lebih-lebih pada saat kita bepergian atau menetap di luar negeri.

Di satu pihak peribahasa ini memberikan peringatan kepada kita agar tidak terlena dan lupa daratan atas kemegahan dan gemerlap negeri orang. Namun di pihak lain (dan ini yang sering terlupakan), pernahkah kita berpikir untuk mewujudkan "hujan emas" itu bisa juga jatuh di negeri sendiri. Dalam hal ini kita harus sadar bahwa "hujan emas" tidak akan jatuh sendiri di negeri ini tanpa dilandasai sifat "disiplin" yang harus ada dalam diri setiap warga. bukankah puasa ramadhan juga mengajarkan kedisiplinan).

Budaya bangsa luar (asing) tidak semua cocok dengan bangsa kita, namun kita harus akui juga tidak semuanya jelek. Kita kagum dengan kedisiplinan masyarakat kota Singapura tidak membuang sampah sembarangan (karena bisa kena denda), akan tetapi kita tidak pernah bisa konsisten menerapkan "denda" kepada pembuang sampah atau puntung rokok di tempat umum seperti yang pernah dilakukan di Banjarmasin pada saat kepemimpinan Walikota Effendy Ritonga.

Pada beberapa tahun yang silam, saat penulis masih tercatat sebagai seorang birokrat di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, penulis mendapat tugas mengikuti pelatihan (Short Course) "Strategic Planning For Local Authority in Global Economy and Market" yang difasilitasi oleh World Wide - Australia. Pelatihan ini berlangsung selama 17 hari yang dilaksanakan di 3 kota, dengan objek study di 3 Universitas ternama di Australia, yaitu Monash University (Melbourne), University Of South Australia (Adelaeide) dan University of Technology (Sydney) serta beberapa lembaga Pemerintahan Lokal setempat. Namun yang akan penulis kemukakan bukanlah mengenai kegiatan pelatihan itu sendiri, melainkan beberapa catatan ringan dalam berlalu lintas di negeri kangguru tersebut.

Setelah mendarat di Airport Kota Melbourne, rombongan kami dibawa menuju pusat kota dengan menggunakan sebuah bus pariwisata yang cukup bagus. Kesan pertama saat memasuki bus, kami sudah disuguhkan sebuah kedisiplinan berlalu laintas yang santun dan bertanggung-jawab. Sebelum bus dijalankan oleh bung sopir, kami diminta untuk mengenakan "sabuk pengaman" dan sang sopir tidak mau menjalankan kendaraannya sebelum dipastikan bahwa semua penumpang telah mengenakan sabuk pengaman dengan baik dan benar (sebuah contoh "emas" yang patut ditiru oleh sopir-sopir angkutan umum di negeri ini).

Pengalaman "emas" yang kedua yang patut kita contoh, penulis alami pada perjalanan menuju Kota Canberra (ibu kota Australia) dalam melihat objek wisata seperti The Parliament House, The Australian War Memorial dan Tour The Diplomatic Residence. Perjalanan yang cukup jauh dari Kota Melbourne menuju Canberra ini penulis beserta kawan-kawan dibawa melalui jalan darat menggunakan bus pariwisata. Dalam perjalanan ini kami disuguhkan dengan pemandangan alam benua Australia dengan pemukiman suku asli Aborigin dan semak belukar dengan rumput-rumpu yang hijau, dimana bisa disaksikan anak-anak kangguru yang berkeliaran tanpa terganggu kendaraan yang hilir mudik. Sang Sopir yang langsung merangkap sebagai pramu wisata menjelaskan berbagai hal mengenai benua kangguru ini serta objek-objek wisata yang akan dikunjungi di kota Canberra. Meskipun suasana perjalanan tidak begitu ramai dan kondisi jalan yang mulus dan lebar, sang sopir tidak pernah menjalankan kendaraannya di atas angka 80. Hal ini sangat berbeda dengan kebiasaan sopir-sopir kita di banua maupun kota-kota besar di Indonesia. Hal ini pula yang mendorong kami untuk bertanya. Apa kata sang sopir, katanya setiap bus pariwisata di Australia oleh perusahaan angkutan masing-masing dilengkapi dengan sebuah alat "pemantau kecepatan". Setiap sopir yang berlaku ugal-ugalan dan melebihi kecepatan 80 kilometer per-jam akan terpantau oleh alat ini, dan bila terjadi pelanggaran siap-siap saja untuk diberhentikan oleh perusahaan ybs dan jangan harap untuk bisa bekerja lagi di perusahaan lain.

Australia memang menyimpan "emas" dan banyak para pelajar kita yang menimba ilmu disana. Alhamdulillah, penulis berkesempatan "emas" menikmati suasana itu, yang mungkin tidak akan terulang kembali, karena penulis telah purna tugas, sehingga tidak akan mendapat kesempatan "emas" seperti itu lagi. Namun yang pasti Opera House dan Harbour Bridge tetap menjadi kenangan yang tak pernah terlupakan (from Abahnya 3am).

0 komentar

Rumah Baru Fansite-Fansite ICL

Bulan ini saya kembali kehabisan ide buat ngepost apa di blog saya ini. Hehe... Tapi dari pada kosong, lebih baik saya ngepost sesuatu yang mungkin berguna buat pengunjung blog ini. Setelah dilihat-lihat dari statistik pengunjung blog ini, sepertinya mayoritas pengunjung blog ini adalah para pencari berita tentang Idola Cilik. Padahal jelas2, ini blog buka khusus ttg IC. Tapi, berhubung IC kayanya udah bikin pengunjung blog saya rada banyakkan, gak ada salahnya kali ini saya nulis lagi ttg IC.

Oke, Seperti yang di ketahui para ICL, selama ini fansite-fansite Idola Cilik rata-rata dibuat menggunakan via situs ning.com. Dan sejak beberapa bulan yang lalu, pihak ning memutuskan untuk mengenakan biaya kepada setiap penggunanya alias tidak gratis lagi. Ini menyebabkan fansite2 ICL banyak yang harus di tutup karena tak sanggup bayar. Yah, gak heran sih. Selain biayanya cukup mahal, selain itu admin2 fansite2 ICL juga rata-rata masih kalangan pelajar atau mahasiswa yang tentu saja gak punya cukup penghasilan untuk membiayai site tsb. Dan sejak resmi di tutupnya semua fansite di ning.com, para member ICL ini jadilah anak-anak terlantar. Eh, gak dink, karena masih para admin dan anak-anak ICL yg peduli dan membuat rumah baru untuk para ICL.

Nah, biar pada gak bingung nyari alamat rumah baru para ICL, berikut aku daftarkan link beberapa alamat fansite-fansite dari ICL maupun fansite tiap anak Idola Cilik yang kira-kira mungkin bisa dijadikan rumah baru ataupun hanya untuk sekedar berbagi info, plus beberapa link ttg anak2 IC di dunia maya ini.

Idola Cilik Lovers, Link >>>

. SIVIA Azizah, Link >>>

.

Alyssa 'IFY' Saufika Umari, Link >>>

SEPTIAN Putra Manuel, Link>>>

.

GABRIEL Stevent Damanik, Link >>>

.

CAKKA Kawekas Nuraga, Link >>>

.

YB OBIET Panggrahito, Link >>>

.

Andryos 'DEBO' Arianto, Link >>>

.

MaRIO Aditya Haling, Link>>>

.

Ahmad Fauzy 'OZY' Ardiansyah, Link>>>

.

ALVIN Jonathan Sindunata, Link >>>

.

Muhammad RAYnald Prasetya, Link >>>

.

HaliLINTAR Morgen, Link>>>

.

SUPER IDOLA BAND, Link>>>

.

Mungkin Baru segini yang didapat. Ada yang udah dibuat site baru, ada juga yang cuma ada akun twitter atau Grub FB. Karena fansite2 di ning.com juga baru aja ditutupnya, mungkin belum banyak yang udah bikin site baru. Tapi, post ini akan saya update terus bila nanti ke depannya ada info2 baru lagi seputar fansite2 ICL ini. Buat pengunjung yang baca mungkin lebih tahu dari pada saya, bisa langsung koment di kolom komentar buat share tentang ini. Cukup sekian dari saya, dan terimakasih. (3am)

0 komentar

IDUL FITRI 1431 H: Maaf...

Mungkin ada kebohongan ditiap perkataan yang terucap

Mungkin terselip ingkar di setiap janji

Mungkin ada kekhilafan di setiap prilaku yang dibuat

Dan mungkin tergores luka di hati yang mendengar, melihat dan merasakan itu

***

Maaf memang tidak mampu mengubah masa lalu

Namun ia mampu memperindah masa depan

Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi

Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa

Hidup ini terasa indah jika ada maaf

Maka kini...

Ku merendahkan hatiku, ku tundukkan kepalaku

Lalu ku duduk terpaku di depan pintu hatimu

Menanti pintu maaf mu terbuka untukku...

***

Taqabalallahu Minna Waminkum…

Kullu 'aamin wa antum bi khair

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H

Minnal Aidin Wal Faizin

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

*Tri am - Banjarmasin, 30 Ramadhan 1431 H*

1 komentar

FIKSI - PROMISE Part 23: Sebuah Pencerahan

Lanjutan dari PROMISE Part 22: Tekad. Untuk tau awal dan asal mula cerita ini, bisa di baca PROMISE Part 1: Awal. ENJOY :)

NB: Cerita ini hanyalah sebuah fiksi belaka, jika ada kesamaan dalam bentuk apapun, itu hanyalah kebetulan belaka. Jadi, jangan pernah menganggap cerita ini nyata karena ini hanyalah cerita fiksi, hayalan penulis belaka. (buat anak2 IC yg di pinjem namanya, smg berkenan :D)

PROMISE - Part 23: Sebuah Pencerahan

----------------- ----------------

@ dunia maya sivia

Putri_Pink (PP): severus!! OL juga lo akhirnya.... Hati gue berbunga2 nih!!

Half_Blood_Prince (HBP): kaya taman bunga aja... kenapa? Udah berhasil ngungkapin perasaan loe ke pangeran kodok?

PP: enak aja pangeran kodok! Ganteng tau! tapi loe hampir bener..

HBP: maksudnya?

PP: salah satu temen gue udah ngerestuin gue! jadi lepas satu beban gue...

HBP: cuma satu?? Lelet banget progress nya?

PP: tuh kan, ngeledek gue lelet!!

HBP: emang lelet kan?

PP: eh, hargain dikit napa kemajuan gue!

HBP: iya, my princess... semoga besok-besok pada ngerestuin semua deh

PP: aminn!!!!

PP: perkelanaan hati gue kayanya bakal semakin mudah kedepan nanti...

HBP: kata siapa?

PP: ya kata gue lah, masa kata mama loreng??!

HBP: yakin???

PP: yakin!!

HBP: gimana kalau ga? bukannya kata loe ada satu temen loe yang benci banget, ampe janji bakal musuhin orang yang berani dukung gank gebetan loe?

PP: iya sih, dia tuh yang rada berat...

HBP: emang berat badannya berapa?

PP: lah kok nanya berat badan?

HBP: kan katanya berat tadi, emang beratnya berapa sih? mau bandingin sama berat tetangga, gue gendutan mana...

PPP: severus!!! gue serius!!

HBP: gue 2 rius.. Hehe...

PP: tuh kan mulai lagi jayusnya!!

HBP: sori, jangan ngambek lagi ya.. ntar ga didoain sukses lho...

PP: jadi menurut loe gimana biar temen gue yang paling galak itu jadi ngerestuin gue?

HBP: loe bikin temen loe yang satu itu ngerestuin loe gimana?

PP: dia tau sendiri, trus dia bilang dia ga bakal marah sama gue kalau gue beneran suka

HBP: ya udah, leo bikin kaya gitu juga.. Masa sama sahabat sendiri sampai ga bolehin sahabatnya bahagia??

PP: udah berapa kali gue bilang sih?? Ini tuh beda!! Musuh bebuyutan!! Ga ada dispenser!!

HBP: dispenser?

PP: eh, dispensasi maksudnya, salah ketik, hehe..

HBP: haha... banyak-banyak berdoa aja deh kalau gitu...

PP: ah loe, gitu mulu, seneng loe liat gue sengsara mendam perasaan gue terus??!

HBP: mana bisa gue seneng?? liat loe aja ga pernah, mana bisa ngebayangin... Hehe...

PP: ya iyalah, liat foto aja ga pernah, ketemuan apalagi.. kita tubrukan di jalan juga ga bakal kenal! Ga mau ketemuan sih lo...

HBP: jadi ngajak ketemuan nih?

PP: boleh.. ;D

HBP: ga ah, ntar loe naksir gue lagi... hehe...

PP: pada banget! yang ada lo yang naksir gue! hehe...

HBP: saingan sama pangeran kodok donk gue... wkwk...

PP: don't call him pangeran kodok!!!

HBP: peace... Kidding... Hehe...

PP: udah ah, garing banget ngobrol sama loe! Bye severus!

HBP: iya deh, good night my princess...

-----------------3am----------------

Via langsung merebahkan dirinya di atas kasur. Hufft.. Perasaannya dengan iel akhir-akhir itu bener-bener bikin hatinya ga bisa normal lagi. Alangkah bahagianya kalau semua ini bisa ngikutin keinginan dia, ngedukung dia kaya severus, kaya ify. Via terus berhayal tentang iel. 'Waduh... kenapa jadi ga bisa berhenti mikirin iel ya? udah tergila-gila banget nih gue...' Tapi lamunannya langsung buyar setelah denger nyanyian kakaknya, Rio dari luar.

KAU MIMPI-MIMPI KU... CINTA GILAKU... HANYA PADAMU... HANYA KAU BELAHAN JIWA... CINTA MEMBARA... TIADA TARA...

"berisik..!!" teriak via. tapi rio masih saja nyanyi lagu cinta gilanya ungu itu. 'Ah, kenapa jadi nyanyi lagu ini sih! Ngeledek gue banget!' Benak via.

"KA RIO! ga ada lagu lain apa?!!" Teriak via lagi. Rio membuka pintu kamar via. Lalu masuk dengan seenaknya.

"protes aja! rese loe!! Suka-suka gue donk!" balas rio. Lalu dia dengan santainya ngutak-atik lapton yang ada di atas meja via yang sedari tadi belum di matikan via. Via yang ngeliat itu, buru-buru bangkit dan menarik tangan kakanya, lalu mengusir kakanya itu keluar dari kamar. Dia ga mau sampe rio ngeliat isi laptonnya, apalagi tulisan curahan hatinya tentang iel.

"ah ka rio! ngapain sih masuk-masuk kamar cewe! Ngerecohin barang-barang via lagi! Sana keluar!" usir via.

"pelit lu!" kata Rio sambil nyubit pipi tembem via sedikit. Lalu dia keluar kamar via dengan tampang agak kesel. Via langsung mengunci kamarnya. Baru aja via merebahkan dirinya lagi di atas kasur, dari luar terdengar lagi nyanyian rio.

Kau buat ku JADI GILA.. Saat kau juga bilang cinta padaku... Tak kuasaku ..

"JANGAN LAGU ITU JUGA!! BERISIK!!" teriak via. tapi rio malah nyanyi makin kenceng.

KAU BUAT KU JADI GILA... SAAT KAU JUGA BILANG CINTA PADAKU... TAK KUASA KU MENAHAN RASA BAHAGIA SAAT KAU UCAPKAN CINTAAAA...

Via mendengus kesal. 'ah, kenapa jadi nyanyi lagu-lagu itu sih??! Bisa pas banget sama gue, bahkan gue lebih parah..!! Dia belum bilang cinta aja udah bikin gue gila...! Oh my god..! kayanya gue beneran udah jadi gila, gila sama iel!!' Teriak via dalam hatinya.

-------------------misst3ri-------------------

Saat itu sedang jam istirahat. anak-anak sekolah mulai terhambur di segala penjuru sekolah. Mulai di kantin, perpus, lapangan basket, sampai toilet. Tapi di dalam sebuah kelas yang tampak sepi, tampak seorang anak yang tak mau beranjak dari kursinya walau dia sudah di tarik-tarik temennya. mereka itu sion dan cakka. Cakka saat itu sedang menagih janji kepada sion, untuk meminta maaf kepada debo dan obiet.

"ayo yon... Kan loe udah janji kemaren.."

"ee... Ntar aja ya cakk, pulang sekolah... gue belum siap nih..."

"cemen banget sih loe!" ledek cakka.

Sion cuma garuk-garuk kepala. 'aduh.. Ga ngerti banget sih si cakka! gimana kalau ntar pas gue ngomong: "de, lo maukan maafin gue?", dan dijawab: "sori, loe siapa ya? Ga kenal gue sama ikan asin" Gubrak!! Mati kutu gue... Atau jangan-jangan gue disuruh nyembah-nyembah dia lagi didepan banyak cewe-cewe di sekolah, wadohh!! Bakal terancam jadi jomlo seumur hidup, bisa jatoh harga diri gue...' Benak sion. Sion yang lagi ngebayangin itu semua, langsung bergidik dan menggeleng keras. Dia emang bener-bener ga siap, apalagi setiap dia ngeliat muka debo, dia pasti langsung pesimis, debo pasti bakal langsung ngejatuhin dia plus jual mahal banget. Makanya dia berusaha ngulur-ngulur waktu, soalnya dia benar-benar belum tau mau gimana bicaranya biar ga sampe kejadian kaya yang dia hayalin.

"Ntar aja ya, pas udah sepi.. Pulang sekolah deh... Ya..??" pinta sion.

"oke, pulang sekolah ya.. Janji loe!" sahut cakka

"iya.. Iya... Janji!" sambut sion dengan wajah sedikit lebih lega.

----------------------misst3ri-----------------------

Sepulang sekolah...

"ayo yon, buruan beres-beresnya... Obiet sama debo udah keluar duluan tuh..." desak cakka ke sion.

"sukses ya bro..." kata iel saat melewati bangku sion.

"doa kita menyertai loe bro..." kata riko yang juga udah bersiap pulang

"sialan loe pada! Eh, cakk kenapa cuma gue sih? Riko sama iel kenapa ga?" kata sion ke cakka.

"kan cuma loe yang demen ngeledek mereka, gue mana pernah!" sahut iel.

"gue ga pernah ikutan juga... Loe cukup kok ngewakilin kita-kita... hehe..." sahut riko juga sambil berjalan dengan iel. Sion cuma merengut kesel. Lalu dengan berat hati, dia ngikutin cakka yang dari tadi sudah narik-narik dia buat buru-buru nyamperin debo dan obiet yang sudah dari tadi ninggalin kelas.

Sion dan cakka segera mencari debo dan obiet. setelah mencari-cari dan tanya sana sini, mereka akhirnya nemuin debo, obiet berjalan keluar gerbang sekolah bersama rahmi juga.

"eh, sana cepet.. Masa harus gue juga yang nganter..." dorong cakka ke sion, nyuruh sion nyamperin mereka sendirian. Sion menggeleng keras. Cakka menggeleng-gelengkan kepala lalu mencibir sion. 'Payah lu!' Ledek cakka, lalu dia berjalan mendahului sion.

"debo!! Obiet!!" panggil cakka. Debo, obiet dan rahmi menoleh dan tersenyum ke arah cakka. Lalu cakka menarik sion untuk menghampiri debo dkk.

"kenapa cakk?? Kita lagi buru-buru nih..." sahut debo.

"ini sion ada yang mau dia omongin katanya..." sahut cakka, lalu dia mendorong sion agar maju di depan, berhadapan langsung dengan debo dkk. Sedangkan cakka cuma memonitor dari belakang. Debo, obie dan rahmi menatap sion dengan pandangan heran sekaligus aneh. tapi, Sion tidak juga membuka suaranya.

"Ayo cepet ngomong..!!" desak cakka dari belakang sambil nepok bahu sion.

"hah??!" sion kaget di teriakin cakka begitu. Lalu dia kembali menatap gugup debo dkk. Keringatnya mengalir begitu deras, sederas degup jantungnya berdetak cepat.

"ee.. Anu... gue cuma.. Ee... cuma mau bilang.... gue..." sion sangat terbata-bata menghadapi debo dkk masih menunggu.

"gue... gue mau... gue mau minta... Minta.... ikan asin..." ucap sion akhirnya. Cakka yang berdiri di tak jauh di belakangnya itu, langsung nepok jidatnya sendiri, lalu melongo, ga percaya sama apa yang udah dia denger dari kata-kata yang keluar dari mulut sion.

"apa?!! Ah..! emang ga ada gunanya gue dengerin loe ngomong! Ayo biet, rahmi.. ntar kita ketinggalan bis lagi!" sewot debo sambil segera nyeret obiet dan rahmi.

"eh, de, tunggu..." sanggah cakka. Tapi debo dkk sudah cepat berlalu dan menghilang.

"sionnn...!!" teriak cakka. Cakka yang kesel langsung ngejitak sion dan nyekek-nyekek sion.

"tuluunggg..!! Ampun cakk.. Ampunnn..." kata sion sambil menghindari serbuan cakka.

"parah banget sih loe!! kenapa jadi yang keluar ikan asin!!" omel cakka.

"abis... gimana, gue kan kebayang ikan asin mulu setiap ngeliat muka debo..."

"ah, loe tuh yang ikan asin! Empet gue liatnya! Dasar cemen!!" omel cakka. Sion cuma manyun sambil ngacak-ngacak rambutnya.

"ya loe cakk, ngerti-ngerti gue dikit napa? gue kan gugup, ga siap, dosa gue tuh ke debo dkk, udah numpung tinggi banget, loe aja perlu waktu lama kan baru bisa baikan ke mereka?" rayu sion. Cakka memandang sion dalam, lalu menghembuskan nafas beratnya.

"pokoknya loe udah janji ke gue kan kemaren? gue ga mau tau apa alasan loe... kalau loe ga mau baikan juga dengan mereka dalam seminggu ini, ga usah lagi nganggep gue temen loe!" sahut cakka tegas, lalu segera berbalik, meninggalkan sion.

"yah.. yah... Cakka kok gitu sih... kenapa tiba-tiba jadi sentimen kaya cewe sih..?" ratap sion sambil terus menatap lesu cakka yang terus menjauh.

------------------misst3ri-----------------

Hari-hari terus berlalu. Berkat bantuan dokter Irwan, kaki dava di operasi besok harinya paska kecelakaan itu. Sebenarnya, kaki dava bisa saja tidak di amputasi, bila tidak mau. Kakinya bisa saja di operasi saja untuk menutup lukanya, lalu di pasang pen. tapi itu tak akan benar-benar menyembuhkan kaki dava. Bahkan dava harus tahan menahan rasa sakit berkepanjangan. Selain itu perlu beberapa kali operasi lagi, dan itu memerlukan biaya yang sangat besar. Maka dari itu, amputasi adalah jalan terbaik dan termudah. Dava tak akan lagi merasakan kesakitan berkepanjangan, walau dia harus kehilangan kakinya.

Setelah beberapa hari, dava sudah bisa dijenguk setelah keadaannya semakin membaik. tapi menurut cerita olin, dava terlihat syok sekali menerima kenyataan pada dirinya dan tak mau banyak bicara. Dia jadi anak yang pemurung dan tertutup. seperti sudah tak punya semangat untuk hidup. Olin, dan teman-teman sanggar lainnya sudah berkali-kali mencoba menghiburnya, tapi hasilnya tetap nihil. Dava tetap murung dan patah semangat.

Cakka sejak pertama menjenguk dulu, karena banyak kesibukan sekolah, sampai saat itu dia belum sempat sekali pun menjenguk dava. Dia tau bagaimana keadaan dava lewat cerita anak-anak lainnya, dan dia juga jadi ikut berusaha memikirkan bagaimana cara membalikkan semangat dava seperti dulu kala. Dan akhirnya hari itu, dia ada waktu, dan cakka sudah berjanji dengan patton akan menjenguk dava RS. Sore itu dia sudah menunggu patton di terminal tempat patton biasa mangkal.

"yok, ton, kita berangkat" ajak cakka.

Patton hanya mengangguk lalu naik ke belakang roda sepeda cakka. setelah kejadian dava, entah kenapa patton juga tak banyak bicara sekarang. teman-teman sanggar, termasuk cakka, sudah menyadari hal ini. Ini semua diakibatkan ga lain karena patton seperti begitu merasa bersalah dan merasa turut ikut andil dalam kecelakaan yang menimpa dava. Itulah yang membuat dia tampak turut murung. Apalagi melihat dava sekarang yang tampak putus asa, membuat patton semakin merasa bersalah.

"ton, kenapa sih loe? jadi pendiem gitu?! Udah lah, ini semua tuh bukan salah loe.." nasehat cakka yang melihat kebisuan patton sepanjang perjalanan mereka menuju RS.

"tapi kalau gue dulu jagain dava, dava ga.." lirih patton.

"semua udah terjadi ton! Biar loe jagain dia waktu itu, kalau tuhan udah berkehendak, ga ada yang bisa ngelawan ton!" potong cakka, "sekarang yang penting gimana kita bisa balikin semangat dava lagi! tapi kalau loe juga murung gini terus, gimana dava bisa semangat?!!" sambung cakka.

"Ayo, come on, mana patton yang gue kenal dulu? Mana Patton yang kocak, penuh semangat, bisa bikin orang-orang ceria? kalau loe emang merasa bersalah, bukan kaya gini caranya, loe harus bikin dava ceria kaya dulu lagi! Itu baru bener!" kata cakka lagi. Patton tampak terdiam, meresapi nasehat cakka.

"iya, loe bener cak. Sori.. gue bakal bikin dava semangat lagi kok coy, tenang aja..." lirih patton tak lama kemudian dengan lebih ceria.

"nah gitu donk... Keluar juga 'coy' loe, sejak kecelakaan dava ga pernah keluar lagi 'coy' loe, kangen gue... Haha..." sahut cakka. Patton cuma ikut tersenyum.

"kangen ya coy? ya udah nih gue kasih yang banyak... Coy... Coyyy... Coooyyyyyyy.... haha..." kata patton. Cakka cuma ketawa dan terus mengayuhkan sepedanya, melaju kencang menuju RS, di temani canda gurau patton yang sudah kembali ceria seperti sedia kala.

---------------misst3ri--------------

Tak lama mereka sampai juga di RS. mereka segera menuju kamar tempat dava di rawat. tapi, sesampainya dsn, mereka tak menemukan dava di ranjangnya. tapi, tak lama ada seorang suster yang lewat di sana.

"sus, pasien yang di sini kemana ya?"

"oh, ke taman belakang sana, kesana aja dek..."

"oh, iya sus.. Makasih..."

mereka berdua lalu melangkah ke taman belakang RS itu. Di sana mereka akhirnya bisa menjumpai dava bersama olin yang tampak sedang berusaha membujuk dava makan.

"lin!" tegur cakka.

"eh, loe cakk, ton... Habis dari mana?" saut olin.

"ga dari mana-mana kok... gimana dava?"

"ya gini deh, dari tadi dia ga mau makan"

Patton dan cakka menghampiri dava, dan berjongkok di samping kursi rodanya dava.

"dav, makan donk... gimana mau cepet sembuh loe..." bujuk patton.

"iya dav, jangan bikin kita-kita sedih donk... kamu harus cepet sembuh..." kata cakka juga. Tapi, dava tetap bungkam. jangankan bicara, menoleh saja tidak.

“dav, senyum donk…” bujuk cakka lagi. Dava masih tetap murung dan bersikap dingin. Lalu dia menggerakan kursi rodanya agak menjauh, seperti ingin menghidari patton dan cakka. Patton dan cakka hanya saling pandang. Olin mendekati patton dan cakka.

"setiap hari gue, ibu, bapak udah coba ngomong sama dava, tapi dia tetap ga mau ngomong. Dia murung terus..." kata olin. Mereka ber-3 sesaat memandang sedih ke arah dava. Cakka tampak terdiam sesaat lalu tersenyum tipis ke olin.

"gue coba bicara lagi sama dia... semoga cara ini bisa berhasil" kata cakka. Lalu cakka mengeluarkan sesuatu dari dalam ransel yang dia bawa dari tadi. Sebuah laptop. Olin dan patton mengerutkan kening mereka, tak mengerti.

"loe mau ngapain cakk?" tanya olin. Cakka hanya tersenyum lalu dia menghidupkan laptopnya dan membuka-buka file-file dengan tangan lincahnya. Olin dan patton akhirnya cuma menonton. Cakka lalu mendekati dava lagi.

"dav, coba kamu liat ini..." kata cakka sambil jongkok di hadapan dava. Lalu dia menunjukan layar laptopnya kepada dava. Dava hanya melirik sedikit, tapi wajah belum menunjukan ketertarikan.

"kamu tau, ini gambar siapa-apa aja?" tanya cakka. Dava tak menyahut.

"mereka itu orang-orang hebat dav... Berprestasi..." lanjut cakka. Dava masih tampak tak acuh. tapi cakka belum putus asa, di tetap melanjutkan.

"tapi, mereka bukan orang yang sempurna, mereka juga dikasih cobaan sama tuhan... Sama kaya kamu sekarang... Keadaan mereka ga jauh beda dengan kamu dav.." lanjut cakka lagi. Dava kini tampak lebih memperhatikan. Dia sudah mau menatap cakka. Cakka tersenyum melihat perubahan ekspresi dava. Lalu dia kembali melanjutkan.

"kamu tau, ini adalah Jessica Long. Dia adalah atlet renang dunia, dia sejak lahir sudah memiliki cacat, dia lahir tanpa tulang betis. tapi, di umur dia yang ke 15 dia sudah menjadi pemenang Sullivan Award, penghargaan tertinggi untuk atlet amatir di AS, dan dia orang cacat pertama yang mendapat penghargaan ini. Dia juga pernah mendapat 3 mendali emas pada Paralympic Game. Dia mencapai itu semua dengan kekurangannya. yang lain ini juga, ini adalah Qian Hongyan, dia seumuran kamu waktu dia menjadi seorang pebasket cilik. Dan kamu tau, gimana keadaan dia? Kedua kakinya juga sudah lama diamputasi saat itu. kamu bisa bayangkan, bagaimana anak yang ga punya kaki satupun, tapi masih bisa main basket dengan semangat?" papar cakka sambil terus membuka file-file berisi foto-foto dan video tentang orang-orang itu.

"yang lain masih banyak, ini adalah Hellen Keller, dia adalah seorang tuna rungu dan tunanetra, dia ga bisa dengar dan melihat. tapi dia adalah seorang penulis dan pendidik terkenal dunia. Lalu ini Beetharen, dia juga tunarungu, tapi dia tetap bisa menjadi komposer musik hebat. Dan yang ini terakhir, kamu tau ini, dia orang yang sangat terkenal, berjasa di dunia telekomunikasi. Alexander Graham bell, dia penemu telepon. Dia itu tuna rungu, ga bisa denger, tapi dia ciptain barang agar orang-orang bisa denger suara orang lain yang berada jauh.." terang cakka lagi panjang lebar. Dia berhenti sesaat untuk memberikan dava waktu menyerap perkataan dia. Lalu dia memandang mata dava dengan tajam.

"kamu tau, bagaimana mungkin orang-orang seperti mereka mampu mencapai itu semua? Semua itu karena satu hal, Semangat Hidup..! mereka semua ga menyerah, ga pernah mau kalah dengan kekurangan yang mereka miliki, mereka masih tetap semangat hidup agar bisa bermanfaat untuk orang banyak..." terang cakka panjang lebar. Dava tampak terperangah, tapi dia masih tetap diam. Cakka tersenyum, menggenggam tangan dava, lalu melanjutkan perkataannya.

"mereka patut kamu contoh dav. Bersyukur sama Tuhan, Tuhan masih beri kamu umur, Tuhan masih kasih kamu kehidupan, kamu masih punya ibu, bapak, ka olin, dan kakak-kakak yang lain, yang bakal terus dukung kamu, semangatin kamu... kamu ga boleh kehilangan semangat hidup kaya gini... Hidup itu ga boleh disia-siain.. Lihat mereka ini, apa mereka menyerah sama cobaan yang Tuhan berikan kepada mereka? Nggak dav! mereka masih terus berusaha, mereka bisa berprestasi, masih bisa memberi banyak manfaat buat banyak orang! kalau mereka bisa, kenapa kamu nggak, dav??! kamu pasti bisa!" kata cakka.

Patton dan olin tampak ikut terperangah mendengar ucapan motivasi yang di berikan cakka. tapi tak lama kemudian, senyum teruai di bibir keduanya. Olin lalu merangkul erat pundak dava. tapi Dava masih diam, tak bereaksi. tiba-tiba dari terdengar suara patton dengan dentingan petikan gitarnya.

Tak ada manusia... yang terlahir sempurna...

jangan kau sesali... Segala yang telah terjadi...

Cakka tersenyum mendengar nyanyian patton itu, lalu dia ikut bernyanyi.

Syukuri apa yang ada... Hidup adalah anugrah...

Tetap jalani hidup ini... Melakukan yang terbaik...

Tuhan pastikan menunjukan... Kebesaran dan kuasanya...

Bagi hambanya yang tabah... Dan pernah putus asa... Dan TAK PERNAH PUTUS ASA....

Patton dan cakka mengakhiri nyanyiannya. Lalu memandang tajam mata dava.

“dav, loe sukakan lagu ini??? loe tau makna lagu ini??? ka rian d’masiv favorite loe ini, bilang, jangan menyerah. Biar gimana pun loe harus bisa kuat!! jangan menyerah!!” kata patton ikut menyemangati.

"benar kata patton, kamu ga boleh MENYERAH..!! Dava pasti kuat, dava pasti bisa tegar, dava pasti bisa ngasih yang terbaik buat semua orang walau dengan keadaan seperti ini... kamu pasti bisa dav!" kata cakka juga. Lama dava memandang kearah cakka, patton dan olin. pelan-pelan, ada setetes air mata yang mengalir di pipinya.

"maafin dava kak... Dava pasti sudah bikin sedih semua..."

"nggak kamu ga salah dav, kita ngerti kamu pasti berat terima ini semua..." lirih olin lalu memeluk dava erat. Dia juga tampak ikut meneteskan air mata, ikut terharu. Cakka dan patton hanya tersenyum bahagia.

"dava ga bakal sedih gini lagi, dava janji..." lirih dava.

------------- misst3ri --------------

Ide cakka untuk memompa dan memotivasi semangat hidup dava tadi benar-benar berhasil mengubah dava kembali menjadi sosok dava yang seperti dulu lagi. Dava yang penuh dengan keceriaan polosnya. Ketika mereka kembali ke kamar dava, orang tua dava yang sudah ada disana tampak kaget dan terharu melihat anaknya sudah bisa kembali bersemangat.

"mkasih banget nak cakka, nak patton, ibu udah ga tau lagi bagaimana bisa bikin dava kaya dulu lagi, ibu hampir mau putus asa nak... Sekali lagi terima kasih.." ucap ibu olin kepada cakka dan patton setelah mendengar cerita olin bagaimana dava bisa berubah.

"nggak usah berterima kasih bu, ini udah kewajiban kita kok, kita juga ga pengen dava sedih terus..." sahut cakka, "Dava jangan sedih lagi ya..." kata cakka lagi ke arah dava. Dava cuma tersenyum dan mengangguk. Lalu mereka berbincang-bincang dengan lebih ceria setelah itu. Tak terasa, hari sudah semakin sore. Cakka dan patton memutuskan untuk pulang. tapi sebelum pulang, cakka menyempatkan diri berbicara dengan dava sekilas.

“dav, ka cakka pulang ya…” pamit cakka. Dava mengaguk. Cakka mengusap pelan kepala dava. setelah itu cakka melepaskan gelang kesayangannya yang dia pakai saat itu, lalu memakaikannya di lengan dava. Dava agak terpana melihat cakka memakaikan gelangnya di tangannya.

“ka.. inikan gelang kesayangan kaka??? Dan bukannya kaka bilang dava harus bisa lancar main gitar dulu baru bisa punya gelang ini??” tanya dava. Cakka tersenyum tulus.

“dav, kaka pengen kamu pakai ini sekarang. Kaka yakin kamu nanti nepatin janji kamu ke kaka buat terus belajar gitar sampai lihai. Dan juga kaka mau kamu tetap punya semangat buat gapai mimpi-mimpi kamu. kamu mau janjikan sama ka cakka???” kata cakka. Mata dava tampak berkaca-kaca, lalu dia mengangguk dengan semangat.

“dava janji kak. Dava bakal jadi kaya matahari, seperti yang terukir di gelang ini. Dava janji..!” sahut dava sungguh-sungguh. Cakka tersenyum bahagia melihat keoptimisan dava.

“terus semangat ya!!!” sahut cakka.

----------------------misst3ri----------------------

Don't lose your way with each passing day

You've can so far don't thariow it way

Live believing darieam are for weaving... Wonders are waiting to start

Live your story faith, hope and glory... Hold to the truth in your heart

If we hold on together... I know our darieams will never die...

darieams see us thariough to forever... Where clouds roll by for you and I...

(hold on together-Diana Ross)

(3am)---------------BERSAMBUNG--------------(3am)

0 komentar